Membudayakan Kebudayaan

Kebanyakan masyarakat di Sulawesi Utara menjadi salah kaprah tentang status kain Bentenan. Kain Batik Bentenan sering disebut sejak awal mula diperkenalkan kembali diawal tahun 2007. Kain Bentenan merupakan kain tenun asli dari tanah Minahasa yang dianggap telah hilang sebelumnya kini coba diperkenalkan lagi.

Dalam tulisan ini mari mencoba membiasakan diri untuk menyebut kain Bentenan sebagai kain tenun. Sama halnya dengan kain tenun Ulos dari Batak, Sumatera Utara dan kain tenun Songket  dari Sumatera Selatan. Sejak kepopuleran batik Jawa di ranah internasional, begitu pula kain tenun Bentenan yang mulai popular di Sulawesi Utara menjadikan kain ini sebagai pakaian seragam “batik Jumat” dikalangan sekolah-sekolah dan instansi pemerintah. Sebuah ironi dimana sekolah sebagai tempat awal pembelajaran menjadi tempat dimana asal muasal salah kaprah sebuah kain yang aspek sosial budaya dan historisnya melekat dengan Minahasa disalah persepsikan. Tidak bisa menyalakan siapapun dalam hal ini. Yang pasti perlu kesadaran bagi setiap individu yang peduli akan kebudayaannya.

Menagmbil contoh, masyarakat di Bali. Kebudayaan yang mereka pengang sudah sangat kentalnya mulai dari tingkatan anak kecil hingga pada orang dewasa mengenal betul kebudayaan mereka. Ini yang menyebabkan sector pariwisata mereka begitu berkembang disana. Apabila kita ingin mengembangkan sector pariwisata di Sulawesi Utara, perbaiki dulu kesadaran kebudayaan dan berbudaya masyarkat kita. Jangan hanya membudayakan kebudayaan kita dengan hanya memperkenalkan dan mempopulerkan. Tidak perlu bangga akan popular, yang penting kesadaran akan kebudayaan itu yang menjadi utama.

Posted in Opini | Leave a comment

Ini Budaya Siapa?

“Tidak ada daerah di Indonesia yang kebudayaan aslinya begitu cepat menghilang seperti yang terjadi di Minahasa” Hetty Palm.

Mungkin ketika kita membaca kalimat tersebut banyak dari kita, penggiat budaya merasa kecewa. Separah itukah kebudayaan Minahasa cepat memudar?

Dibalik gempuran budaya asing yang masuk di tanah Minahasa. Segelintir pemuda-pemudi Indonesia merasa tertarik dengan budaya Minahasa. Diawali tahun 2007 sebuah mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia yang wajib dikontrak pada semester awal bagi mahasiswa baru, ya tentu saja, pemuda-pemudi ini adalah sekelompok mahasiswa.

Mahasiswa yang berlatar belakang suku dan bahasa berbeda dipersatukan dalam suatu Sanggar Kebudayaan, Sanggar Citra Budaya. Dari sekia banyak yang awalnya mengontrak mata kuliah Sejarah Kebudayaan, hanya sedikit yang terpanggil untuk mengikuti pelatihan tari Maengket. Dari sebagian yang menikuti pelatihan tersebut terdapat beberapa mahasiswa yang berbeda latar belakang. Ada yang berasal dari Ternate, Ambon, Papua, Bali. Tidak ada kata pesimis. Diawali dengan niat ingin belajar akhirnya sebuah kelompok/tumpukan Maengket pun terbentuk. Sangat special, bias dikatakan dalam kelompok Tari Maengket Sanggar Citra Budaya, semboyan Bhineka Tunggal Ika begitu sangat melekat dalam setiap pelatihan. Apa yang ada di benak mereka sehingga mau menikuti pelatihan ini, saya tidak tahu. Mengapa teman-tema yang berbeda latar belakang tadi mau belajar tarian bahkan bukan merupakan kebudayaan mereka. Yang pasti penekanannya berada pada, bagaimana kita sebagai mahasiswa pada umumnya pemuda-pemudi Indonesia mengawal dan melestarikan kebudayaan Minahasa yang merupakan salah satu tonggak kebudayaan nasional. Tanpa kebudayaan Minahasa, tidak ada namanya kebudayaan nasional, kebudayaan Indonesia.

Bahasa kasarnya, “masa dorang suka mo belajar torang pe budaya, sedangkan torang nyanda”. Ini bias menjadi sebuah pecutan bagi kita, bangsa Minahasa agar menjaga budaya kita. Semoga pecutan tadi membawa kita untuk menumbuh kembangkan kembali budaya asli Minahasa agar menjadi budaya di tanah airnya sendiri.

Pasko

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Pancarkan Dirimu Lewat Seni dan Budaya

Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada saat upacara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama hasil panen padi.

Maramba adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan(Mapalus) rakyat Minahasa saling bantu-membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah Marambak atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur ini.

Lalayaan adalah tarian yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan muda-mudi zaman dahulu kali di Minahasa, Sulawesi Utara.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Galeri Foto Festival Maengket 2010 di Surabaya

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Festival Nasional Maengket dan Kolintang (FMNK) di Surabaya

Dalam rangka melestarikan, mengembangkan, mempromosikan seni budaya Sulut, di tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional. Institut Seni Budaya Sulawesi Utara ( ISBSU ) bekerjasama dengan Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya (K3S) menyelenggarakan lomba kolintang dan maengket tingkat nasional di Surabaya.
Selama ini kegiatan lomba Musik Kolintang dan tari Maengket tingkat nasional dilaksanakan di Jakarta atau Manado sejak tahun 2005.

Dr Benny J Mamoto,SH,Msi. disamping sebagai Ketua Umum ISBSU adalah juga sebagai Wakil Ketua Umum Kerukukan Keluarga Kawanua Pusat. Oleh sebab itu, Tahun 2010 ini ISBSU membagi peluang sebagai penyelenggara suatu Event Nasional kepada K3S, dengan maksud agar event nasional seni budaya Sulut ini dapat dilaksanakan oleh Kerukunan Keluarga Kawanua yang tersebar diseluruh Indonesia. Apabila event ini berjalan sukses maka eksistensi Kawanua di daerah tersebut akan semakin diakui dan diperhitungkan serta mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat, karena event ini akan mendatangkan banyak kunjungan tamu lokal bahkan mancanegara dan otomatis akan menambah pendapatan daerah,Di wilayah Jawa Timur, jumlah group musik kolintang lebih banyak dibanding di Sulut. Oleh sebab itu, penyelenggaraan lomba kolintang di Surabaya disambut antusias oleh warga Surabaya dan sekitarnya. Yang lebih menarik adalah Gubernur Jawa Timur , Dr.H.Soekarwo , ternyata seorang penggemar kolintang. Di rumahnya ada satu set kolintang berikut group pemainnya. Hal ini, belum tentu berlaku di semua pimpinan daerah di Sulut selaku pemilik seni musik ini.
Sabtu tanggal 10 April 2010 telah dilaksanakan rapat tehnis pertama yang dihadiri oleh Ketua Umum ISBSU Dr Benny J Mamoto. Ketua ISBSU merasa surprise melihat jumlah peserta dan respon dari warga Surabaya. Sampai sabtu 10april 2010 telah terdaftar 70 group dan akan terus bertambah. Kontingen Sulut termasuk yang mendominasi untuk peserta lomba Tari Maengket, dimana salah satunya yakni tumpukan Wulan Waraney Minahasa yg telah berkiprah di manca negara. Para juara kolintang tingkat nasional yang dilaksanakan di Manado maupun Jakarta beberapa tahun berselang juga ikut berpartisipasi dalam lomba kali ini di Surabaya.
Dr Benny J Mamoto dalam sambutannya menyatakan “ Saya sangat bahagia karena upaya keras pelestarian dan pengembangan seni budaya yang kami lakukan tidak sia2. Pelan tapi pasti benih2 itu mulai tumbuh, regenerasi mulai berjalan. Dan inilah yang membuat saya semakin keras berkarya untuk masyarakat.Yang tidak kalah bersaingnya terjadi disalah satu kesenian musik tiup ( Musik Bia ) adalah anak-anak dari yang usia 6 tahun sampai dengan siswa SMA. Musik Bia tadinya jumlah pemainnya kurang dari 100 orang , tetapi saat ini mereka sudah berkembang pesat berjumlah 300 orang.itu baru dari satu desa Batu Likupang. Sudah layak mereka menerima rekor dunia Guinness World Records.
Ketua Panitia lomba Ibu Frida dan Wakil Ketua Bp Hein Sorongan merasa sangat gembira dan tidak menyangka sambutan masyarakat begitu besar. Demikian juga Ketua Umum K3 Surabaya Bp Kimbal yang mengerahkan seluruh anggota K3 Surabaya untuk turun tangan menyambut tamu2 dari luar kota, termasul dari Sulut.
Lomba akan dilaksanakan dari tanggal 17 sampai 18 April 2010 dimulai jam 11.00 siang dengan didahului rapat tehnis tgl. 16 April 2010.
Acara juga akan dimeriahkan dengan fashion show Kain Motif Pinawetengan yang akan diperagakan oleh peragawan dan peragawati ternama.
Lomba Musik kolintang dan tari maengket dilaksanakan di ballroom hotel Vini Vidi Visi (V3) Surabaya yang terletak di jantung kota Surabaya.
Dalam lomba ini akan diperebutkan piala bergilir serta uang pembinaan Ketua Umum ISBSU Dr Benny J Mamoto dan memperebutkan trophy ISBSU dan Ketua K3S ( Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya )

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Galeri Foto Sail Bunaken 2009

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Galeri Foto Pekan Raya Kawanua 2009 di Jakarta

Posted in Uncategorized | 1 Comment

PEKAN RAYA KAWANUA, SUKSES !!

Pekan Raya Kawanua yang diselenggarakan kali ini terbilang sukses. Panitia yang di ketuai oleh Benny J. Mamoto mengundang sebagian besar masyarakat Kawanua yang berada di Jakarta dan sekitarnya untuk dapat hadir dan berpartisipasi. Tanggal 27 bertempat di Kampus ASMI Jl. Pacuan Kuda dan Tanggal 28 (Sportmall Kelapa Gading jarta Utara), berikut adalah para peserta dan perincian hasil dari lomba yang dicapai :

DAFTAR PESERTA KOLINTANG :
A. KATEGORI PEMULA KOLINTANG
NOMOR NAMA GRUP
1 MATUARI TUMPAAN Jr
2 TUMARENDEM STELLA MARIS TOMOHON
3 SMP Kr. WOLOAN TOMOHON
4 TUNAS RAMINDOS IKR JAKARTA TIMUR

B. KATEGORI WANITA KOLINTANG
NOMOR NAMA GRUP
1 “BINA IMAN REMAJA” St. YAKOBUS
2 MAWAR MERAH JAKARTA PUSAT
3 GELORA BUNG KARNO JAKARTA PUSAT
4 PUSPA JAKARTA TIMUR
5 NANDAYU PIPEBI JAKARTA PUSAT
6 PT. INDONESIA POWER JAKARTA PUSAT
7 ABIGAIL JAKARTA TIMUR
8 SMU RICCI KAB. TANGERANG
9 PSDD GMIM KARMEL LEMBEAN MINUT

C. KATEGORI UMUM KOLINTANG
NOMOR NAMA GRUP
1 MELATI JAYA JAKARTA SELATAN
2 D’BAPONTAR JAKARTA SELATAN
3 BETHLEHEM LANSOT TARERAN MINSEL
4 MA’ZANI KOTA TOMOHON
5 FAKULTAS SASTRA UNSRAT MANADO
6 GARDENA JAKARTA TIMUR
7 MATUARI TUMPAAN JAKARTA UTARA
8 SITAWENG KAB. TANGERANG
9 GMIM MARANATHA PASLATEN KOTA TOMOHON
10 TAMPOROK TUMALUNTUNG SULUT
11 HARMONY JAKARTA TIMUR
12 MALEOSAN SE’ENA KADOODAN MINUT
14 SUN FLOWER PINABETENGAN MINAHASA

Juara Kategori Pemula Kolintang
1. Tunas Ramindos IKR – Jakarta Timur
2. SMP Kr. Woloan Tomohon
3. Tumarendem Stella Maris Tomohon

Juara Kategori Wanita Kolintang
1. Gelora Bung Karno – Jakarta Pusat
2. Nandayu Pipebi – Jakarta Pusat
3. SMU Ricci – Kab. Tangerang
Harapan 1. Puspa
Harapan 2. Abigail Jakarta Timur
Harapan 3. PSSD GMIM Karmel Lembean – Minahasa Utara

Juara Kategori Umum Kolintang
1. D’Bapontar Jakarta Selatan
2. Harmony Jakarta Timur
3. Ma’Zani Tomohon
Harapan 1. GMIM Maranatha Tomohon
Harapan 2. Sitaweng Tangerang
Harapan 3. Matuari Tumpaan Jakarta Utara

Penghargaan perorangan Kolintang
Kategori Wanita
Penyanyi terbaik : Nandayu Pipebi
Melodi terbaik : SMU Ricci (2 org)
Bass Terbaik : Abigail Jakarta Timur

Kategori Umum Kolintang
Penyanyi terbaik : Ma’zani Tomohon
Melodi terbaik : Matuari Tumpaan Jakarta Utara
Bass terbaik : Harmony Jakarta Timur.

DAFTAR PESERTA MAENGKET
1 SMP Kr. WOLOAN TOMOHON
2 SMP KAT. BUNDA HATI KUDUS WOLOAN TOMOHON
3 SMP KAT. STELLA MARIS TOMOHON
4 SMPN 1 KAWANGKOAN

SERI B
1 SANGGAR CITRA BUDAYA- FAK, SASTRA UNSRAT
2 KERUKUNAN KAWANUA RURUKAN DI JAKARTA
3 KENDIS NI RENDEM KUWIL MINUT

SERI A
1 MATUARI TUMPAAN JAKARTA
2 MANGUNI RENDEM KUMELEMBUAI TOMOHON
3 KENDIS UMBANUA RURUKAN TOMOHON
4 RONDOZEN UMBANUA KAKASKASEN TOMOHON

JUARA MAENGKET REMAJA
1. SMP KATOLIK STELLA MARIS TOMOHON
2. SMP N 1 KAWANGKOAN
3. SMP Kr. WOLOAN
HARAPAN : SMP BUNDA HATI KUDUS TOMOHON

JUARA MAENGKET SERI A
1. KUMELEMBUAI TOMOHON MINAHASA
2. RURUKAN TOMOHON
3. RONDOZEN UMBANUA KAKASKASEN TOMOHON
4. MATUARI TUMPAAN JKT

JUARA MAENGKET SERI B
1. KUWIL MINUT
2. RURUKAN JKT
3. FAK SASTRA UNSRAT

JUARA-JUARA PERMAINAN RAKYAT :

JUARA I FUTSAL
: TARUNA BASIS SILIWANGI
: CILILITAN JAKARTA TIMUR

JUARA II FUTSAL
: GRYA TIPAR CAKUNG

JUARA III FUTSAL
: BENTENG KAMPUS UNGU

JUARA CATUR
JUARA I : JANSEN WULUR
JUARA II : BOYKE PARUNTU
JUARA III : SULEMAN POLUAKAN

Terima Kasih Atas dukungan Anda.

Sumber: http://maengket.blogspot.com/2009/03/pekan-raya-kawanua-sukses.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tim Maengket Sanggar Citra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado Juara III Maengket Tingkat Nasional di Jakarta 27-28 Februari 2009.

Tim Maengket yang berjumlah 27 orang berangkat pada tanggal 26 Februari 2009, merupakan rombongan kedua Sanggar Citra Budaya yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Pekan Raya Kawanua 2009, pada hari  sebelumnnya Dekan Fakultas Sastra Unsrat Melepas 12 orang tim Kolintang plus Official untuk lebih dahulu menghadiri technical meeting di Jakarta.

Sesampainya di Jakarta rombongan tim Maengket di jemput oleh panitia di Bandara Soekarno-Hatta Tanggerang, kemudian panitia mengadakan prosesi pengalungan syal kepada kapel  Munifha Alhasni dan berfoto bersama.

Pada tanggal 28 Februari 2009 tim Maengket dan tim Kolintang berlomba di Sports Mall Kelapa Gading Jakarta. Tim Maengket mendapatkan nomor urut 1 (satu) tampil.

Akhirnya tim Maengket Sanggar Citra Budaya Fakultas Sastra Unsrat berhasil membawa pulang trophy juara tiga lomba Maengket Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kerukunan Keluarga Kawanua di Jakarta.

Ketua panitia Benny J. Mamoto mengatakan “kalau di Jakarta juara tiga, berarti di Manado musti juara satu”.

Tim Maengket Sanggar Citra Budaya Fakultas Sastra Unsrat merupakan satu-satunya wakil dari kota Manado yang berlaga di lomba Maengket Tingkat Nasional di Jakarta, dan merupakan tim Maengket Mahasiswa yang ikut dalam perlombaan semacam ini.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Karya Seni Terbaik Sastra Unsrat Terbang ke Jakarta

Manado, KM – Karya Seni terbaik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yakni Maengket dan Kolintang, Rabu (25/2) kemarin diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti festival pecan raya Kawanua, di Sport Kelapa Gading Jakarta 27-28 Februari nanti.

“Kontingen berjumlah 40 orang. Itu sudah termasuk official yang terdiri dua kontingen yakni Kontingen Maengket dan Kolintang. Yang sudah berangkat baru 12 orang sisanya hari ini (Kemarin-red),”ungkap Mawikere.

Dikatakannya Fakultas Sastra dalam menyukseskan program ini telah bekerja sama dengan Sanggar Citra Budaya (SCB) untuk membentuk dan melatih mahasiswa berperan dan berpartisipasi mengangkat budaya yang ada di Bumi Nyiur Melambai ini.

”Dengan adanya sanggar seperti ini tentunya memberikan kesempatan luas kepada mahasiswa untuk berkembang dan berkreasi, menciptakan ide-ide baru guna mengangkat seni dan budaya yang ada di daerah ini,”katanya.

Meski begitu, Mawikere sebagai pembina berharap proses belajar mengajar menjadi yang utama dan harus dilakukan oleh mahasiswa. Tak lepas dari itu, kegiatan ekstra seperti ini tentunya juga harus mendapat tempat dihati mahasiswa sehingga iklim akademik dapat berjalan optimal.

Sementara itu ketua kontingen Maengket dan Kolintang Drs Marthen Rombon menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado Prof Dr Donald Rumokay SH MH, kepada Dekan Sastra dan semua donatur yang telah memfasilitasi keberangkatan ini. ”Kami berharap dapat tampil maksimal saat festifal nanti dan mampu menunjukan karya terbaik sangar citra budaya,”ungkap Rombon.(16)

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment